Technology dan Social Determinism

10:14


Ditulis oleh:
Amalia Mahdini
1506686034
PTIK B


Pemikiran terkenal “The medium is the message” dari Marshall McLuhan mengklasifikan sejarah kehidupan manusia ke dalam empat kategori, yakni the Stone Age, the Bronze Age, the Iron Age, dan the Steel Age. Intinya adalah technology determinism, yang mengatakan bahwa perkembangan teknologi yang merubah kebudayaan manusia. Jika kita perhatikan, manusia kini tidak dapat lepas dari teknologi, apapun itu. Saya akui bahwa saya dapat menghabiskan waktu berjam-jam lamanya dengan gawai, dan saya mengalami kepanikan jika saya tidak membawa telepon genggam saya. Hal in pun dibahas oleh Neil Postman dalam bukunya Technopoly yang berarti “the submission of all forms of cultural life to the sovereignty of technique and technology” atau monopoli teknologi dalam kehidupan masyarakat.
            Ya, pemonopolian. Postman mengatakan bahwa teknologi telah mendominasi kehidupan manusia. Jika Anda tidak suka dengan kata-kata tersebut, maka sadarlah. Seberapa jauhkan teknologi telah mengubah kehidupan Anda? Televisi, misalnya. Hampir setiap rumah memiliki televisi berdasarkan survei yang diadakan Kominfo pada tahun 2014, yakni sebesar 87,2%. Jika Anda memiliki serial atau sinetron favorit yang ditayangkan oleh televisi pada jam-jam tertentu, maka Anda akan mengosongkan waktu pada jam tersebut agar Anda dapat menonton tayangan serial atau sinetron favorit Anda. Hal inilah yang disebut dengan technology determinism, dimana teknologi membentuk cara manusia berpikir dan bertingkah laku.

 sumber: feedly.com

            Di sisi lain, Trevor Pinch dan Wiebe Bijker mengemukakan social construction of technology, yang mengatakan bahwa berkembangnya suatu teknologi adalah hasil dari konstruksi sosial. Menurut Raymond Williams dalam bukunya Television – Technology and Cultural Form, “technologies may constrain, but they do not determine. The routes their developments follow are marked by competing interests, struggles over meaning, and the limitlessly unintended consequences of human action.” Berdasarkan laman Diskominfo Provinsi Jawa Barat, teknologi berkembang sebagai suatu hasil bentukan sosial (social shaping). Ketika teknologi berinteraksi dengan manusia, maka teknologi mengalami penyesuaian (appropriation) atau pemberian makna oleh masyarakat terhadap suatu teknologi. Manusia pula yang merancang teknologi akan seperti apa, bagaimana, dan berfungsi untuk apa.
            Nah, kira-kira seperti apakah contoh dari social construction of technology atau SCoT ini? Jadi sesungguhnya dahulu sepeda diciptakan untuk kaum laki-laki, namun dengan tingginya minat kaum wanita dan berkembangnya feminisme, maka diciptakanlah sepeda untuk wanita, Begitu pula dengan SMS atau text messages, yang awalnya diperuntukkan bagi para insinyur untuk berkomunikasi satu sama lain. Namun karena SMS mengizinkan penggunanya untuk bertukar pesan secara private tanpa di lihat atau di dengar orang lain, maka masyarakat membutuhkan fitur SMS di telepon genggam mereka. Maka teknologi SMS kini dapat digunakan oleh semua orang.

Sumber:
Barat, D. I. (2016). Konstruksi Sosial Teknologi Media Baru. Retrieved from http://diskominfo.jabarprov.go.id/index.php/kontruksi-sosial-teknologi-media-baru/
Informasi, K. K. (2014). Telekomunikasi dan Broadband. Retrieved from Data & Statistik: http://www.statistik.kominfo.go.id/site/data?idtree=422&iddoc=1307&data-data_page=17
Postman, N. (1992). Technopoly - The Surrencer of Culture to Technology. New York: A Division of Random House, Inc.
Williams, R. (2004). Television - Technology and Cultural Form. London: Taylor & Francis e-library.




You Might Also Like

0 comments

Instagram